Wednesday, August 09, 2006

Hari Rabu tanggal 26 Juli 2006 pada pukul 22:45 WIB saya ditabrak oleh
Taksi Express dengan nomor AE 1416. Pada saat itu saya mengendarai motor
Supra X 125R.

Kejadian ini bermula pada saat malam itu setelah saya pulang dari kantor
dan di depan pabrik seng (atau pabrik Sasha di Jl. S Parman (setelah
Shell dan sebelum Total buah segar) ada truk bermuatan besar yang
mundur.

Pada saat itu secara otomatis saya menghentikan motor saya tanpa
mengerem mendadak. Tapi pada jarak 20 detik saya mendengar ada mobil di
belakang saya yang mengerem mendadak dan secara sadar ternyata mobil itu
menabrak motor saya dan saya terlempar ke depan. Yang cukup mengejutkan
adalah di depan saya ada truk dan dapat langsung mengenai saya pada saat
itu juga.

Setelah saya terhempas dari motor saya melihat ke belakang ternyata
Taksi Express telah menabrak saya. Dan saya menyuruh Taksi Express itu
menepi.

Pada saat itu sopir taksi turun dan dengan arogansinya dia langsung
menyodorkan uang Rp 70.000 tanpa basa-basi kepada saya dan saya dengan
keadaan kondisi syok dan gelap dan saya belum melihat kerusakan pada
motor saya dia langsung minta maaf dan meninggalkan saya. Pada saat itu

saya minta SIM dia, tetapi dia tidak mau.
Memang Taksi Express menggunakan tarif lama, tapi hal ini bukan sekali
saya mengalami permasalahan dengan Taksi Express, saya pernah nyaris
ditabrak ketika saya mau masuk ke gang di sebelah kiri halte di seberang
RS Harapan Kita.

Dan ini mencermikan bahwa ketidakprofesionalan Taksi Express dalam
memilih karyawannya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dalam
melayani transportasi dan memiliki arogan ketidakpeduliannya terhadap
bahaya yang didapat oleh kendaraan lainnya.

Surat ini sudah kirim ke surat pembaca:
www.detik.com
www.kompas.com
www.republika.co.id
www.pintunet.com
dan tidak ada respon apapun oleh taksi expres

0 Comments:

Post a Comment

<< Home